Senin, 10 Oktober 2016

[SOLVED] change password failed: user 'username' does not exist (500) - Proxmox

Asslamualaikum kawan :)

Pernah gak ketika kita selesai menginstall proxmox, kemudian kita akan buat user baru melalui web basenya, pas mau ngasih password eh ternyata muncul pesan error seperti pada gambar dibawah ini. 


Kenapa? kalau kita lihat dari output pesannya, itu ada kata2 "user 'candra' does not exist (500). Nah padalah tadi kita kan dah bikin user?? 

jadi gini jika kita menggunakan PAM untuk realmnya usernya, maka kita harus menambahkan atau atau membuat user dulu di system linux kita.

Jadi kita bikin user dulu di system 
#adduser candra
baru kita tes di web proxmoxnya, dan kita tambahkan password untuk user yang tadi kita buat 
 
Nah sekarang kita dah bisa ngasih password nih ke user yang baru kita buat :)

Oke sekarang problemnya dah solved, sekian dari saya semoga bermanfaat

Kamis, 06 Oktober 2016

Upload dan download file ISO ke Server Proxmox

Assalamualaikum 

Kali ini kita akan belajar cara upload file .iso ke server proxmox kita melalui web base. tujuannnya dengan mengupload file .iso pada server Proxmox kita agar ketika create vm kita bisa menggunakan file iso yang tadi kita upload. oke langsung saja kita ke TKP

Pertama-tama kita login ke server proxmox kita melalui web browser, kemudian dibagian map server kita (server view) klik drop down pada server vm kita


Oke secara default ketika kita membangun server Proxmox sudah ada 2 storage yaitu local dan local-lvm

Nah yang local ini kita bisa gunakan  untuk nyimpan beberapa konten misalnya backup file, file iso, template. seperti pada gambar dibawah ini

Kita bisa menyimpan file ISO di local ini nanti.

Sedangkan untuk yang local-lvm, kita bisa menyimpan disk image dan containernya seperti pada gambar berikut ini



Oke sekarang kita akan upload file iso ke server proxmox kita jadi kita pilih yang local

Untuk upload file iso kita pilih Content > Upload


Nanti akan muncul pop up seperti pada gambar dibawah ini, kita pilih content ISO image kemudian Select File
 

Nah disini kita cara file iso yang akan kita upload pada server proxmox kita, misalnya disini saya akan upload "ubuntu-14.04.4-server-amd64.iso" oke klik open


Setelah itu klik Upload, kita tunggu progressnya

Nah akhirnya file iso yang tadi kita upload sudah ada di list iso image seperti pada gambar dibawah ini


Setiap apa yang kita kerjakan baik itu amal baik dan buruk kita selalu dicatat oleh malaikat yang ada di kanan kiri kita hehe, sama dengan server, di server juga ada yang nyatet lho :P wkwkwk

Kalau di proxmox itu dicatat di bagian tasknya hehe seperti pada gambar dibawah ini.
 
 
Mulainya kapan dan sampai kapan, di mana, siapa yang melakukan kemudian apa yang di lakukan ada semua di bagian task ini hehe.

Nah selain itu kita bisa menambahakn beberapa file iso lain ke server proxmox kita, yang penting storage kita masih muat ya hehe


Kalau kita mau cek via CLI file iso yang tadi kita upload ada dimana?? 
Itu ada di directory 
 /var/lib/vz/template/iso/
oke misal kita mau nambahkan file iso diserver kita yang ada di internet, atau kita mau download file iso dari internet, oke tinggal pake tools wget aja :v kan ini linux bro hehe. yang penting konek internet dulu hehe

contohnya saya ambil atau download dari server undip yang deket tampat saya
 # wget http://jaran.undip.ac.id/ubuntu-16.04.1/ubuntu-16.04.1-server-amd64.iso
Tinggal tunggu downloadnya selesai 


Kemudian kita check file iso yang tadi kita download via CLI


dan kita check juga via web base, seperti pada gambar dibawah ini



Oke sekian tutorial mengenai upload file iso ke server proxmox, semoga bermanfaat :)



Instalasi Proxmox

Assalamualaikum 

Alhamdulillah, saya bisa sharing lagi, kali ini saya akan berbagi tutorial cara install  proxmox melalui virtualbox, oke proxmox itu semacam software virtualisasi hampir mirip dengan VMware vSphere cara kerjanya. oke langsung saja kita simak tutorial berikut ini

oke saya menggunakan file proxmox VE 4.3.iso pada virtualbox untuk booting, berikut ini merupakan tampilan pertama installasi proxmox


Untuk menginstall proxmox kita pilih Insatall Proxmox VE



Kemudian nanti kita diminta menyetujui General Public License, seperti pada gambar dibawah ini

Oke disini kita diminta memilih storage atau hardisk mana yang akan kita gunakan. kalau kita cuma pake satu hardisk langsung saja klik next :v 

Atau kita bisa nentuin berapa besar swap, /root, dll dengan cara klik Options, maka nanti akan muncul pop up seperti pada gambar dibawah ini disini kita bisa atur sesuai keinginan kita

Oke selanjutnya kita diminta menentukan Time zone dan lokasi kita, secara otomatis proxmox akan mendeteksi lokasi dan time zone kita, apabila lokasi dan zona waktu tidak sesuai kita bisa merubahnya kok, untuk keyboard biarkan default saja ---> next

Tahap selanjutnya adalah pemberian password untuk mengakses ke server proxmox, untuk email bebas mau diketikan email kita atau email sembarang monggo silahkan hehe 

Nah ini, Network Configuration. pada bagian ini kita diminta mengisikan alamat IP address untuk server proxmox kita dan domain yang digunakan 

oke next saja, kemudian kita tunggu hingga proses instalasi selesai

Setelah installasi selesai kita klik reboot

Nah nanti setelah selesai menginstall proxmox, akan muncul tampilan login screen seperti pada gambar dibawah ini

 
Login : root
password : (yang tadi dibuat)
Yang mau nyobain ngonfig proxmox melalui CLI monggo hehe
Nah selain itu kita bisa mengkonfigurasi proxmox melalui web atau dashboard (web base). caranya mudah kok, kita buka browser kita kemudian kita ketikan alamt IP proxmoxnya, seperti contoh punya saya berikut ini
https://192.168.1.12:8006/
Kalau kita lupa check aja di ifconfig, seperti berikut ini


Nah ketahuan deh IPnya, itu ada di interface vmbr0

Oke kalau ada security pas akses ke ip proxmox kita di confirm aja. oke berikut ini adalah tampilan pertama ketika kita mengakses browser



Untuk login sama seperti ketika kita akses proxmox via CLI, 

User name : root
Password : (password yang tadi kita buat)
 


Berikut ini merupakan tampilan dari proxmox
  
Oke Sekian tutorial cara install proxmoxnya, oke next kita akan belajar cara bikin vm di proxmox :)

Sabtu, 23 April 2016

Lab 3. eBGP Peering (physical Interface) Mikrotik

Assalamualaikum

Masih semangat nih ngelabin  BGPnya, yuk kita masuk ke Lab 3. kalau sebelumnya kita ngelabin yang internal sekarang kita masuk ke external BGP. yup bila pada lab sebelumnya kita belajar mengenai internal BGP dimana itu masih masuk dalam satu AS, nah sekarang kita buat beda AS. Untuk topologi yang akan kita labkan seperti berikut ini


Untuk penjelasan network di atas kita buat topologi seperti pada network di atas kemudian kita konfigurasi ip address pada masing-masing router sesuai topologi di atas. setelah itu kita buat ubah AS number pada masing-masing router dan kita setting peernya. untuk verifikasinya pastikan status peernya sudah establish atau sudah terbentuk.

Nah setelah koneksi BGP terbentuk nanti kita buat interface loopback yang nantinya akan kita advertise ke dalam BGP networknya. dan pastikan kita bisa ping antar interface loopback di router.

Yup sekarang kita lanjut Ngelab

Konfigurasi R1

Setting IP address
[admin@R1] > ip add add add=12.12.12.1/24 interface=ether1
Setting AS number 100 pada R1
[admin@R1] > routing bgp instance set default as=100
Setting BGP peer
[admin@R1] > routing bgp peer
add name=peer1 remote-address=12.12.12.2 remote-as=200

Note. Pada settingan Peer nya kita tambahkan BGP peer, kita definisikan untuk remote address ini merupakan ip address neighbour yang terkoneksi ke router BGP kita. Karena nanti neighbour kita berada di AS yang berbeda dengan router kita maka untuk remote asnya kita definisikan AS router neighbour kita.

Konfigurasi R2

Untuk konfigurasi R2 sama seperti konfigurasi di R1 yang membedakan AS number kita bedakan dengan as Number R1, kemudian untuk setting remote-address dan remote-as kita juga seting berbeda dengan yang ada pada BGP router R1.

Setting IP address
[admin@R2] > ip add add add=12.12.12.2/24 interface=ether1
Setting AS number 200 pada R2
[admin@R2] > routing bgp instance set default as=200
Setting BGP Peer
[admin@R2] > routing bgp peer
add name=peer1 remote-address=12.12.12.1 remote-as=100

cek apakah koneksi bgp peer antar router sudah terbentuk (established) atau belum


Oke koneksi BGP Peer antar router sudah terbentuk, sekarang kita buat interface loopback di masing-masing router, fungsinya agar ip interface loopback ini di advertise kedalam network BGP.

Konfigurasi R1

Buat Interface Loopback kemudian tambahkan IP ke interface loopback
[admin@R1] > interface bridge add name=lo
[admin@R1] > ip add add add=1.1.1.1/32 interface=lo
Daftarkan network ip loopback kita ke network BGP agar di advertise
[admin@R1] > routing bgp network add network=1.1.1.1/32

Konfigurasi R2 

Buat Interface Loopback kemudian tambahkan IP ke interface loopback
[admin@R2] > interface bridge add name=lo
[admin@R1] > ip add add add=2.2.2.2/32 interface=lo
Daftarkan network ip loopback kita ke network BGP agar di advertise
[admin@R2] > routing bgp network add network=2.2.2.2/32


Verifikasi

Untuk verifikasinya kita cek routing table pada masing-masing router kemudian kita tes ping interface loopback antar router BGP


atau bisa menggunakan perintah berikut

tes ping dari R1 ke interface loopback R2

Pastikan ketika kita ping sudah reply, oke sekian tutorial Lab 3. eBGP peering melalui physical network pada mikrotik. semoga bermanfaat dan semangat ngelab :D

Lab 2. iBGP Peering (Loopback Interface) Mikrotik

Assalamualaikum

Alhamdulillah kita sampai pada lab ke 2, pada lab kali ini kita akan belajar mengenai konfigurasi dan proses iBGP Peering menggunakan interface loopback dalam satu AS number. untuk topologi yang akan kita labkan adalah seperti berikut ini

Oke mengenai penjelasan topologi diatas, nanti kita buat interface loopback di mikrotik, untuk interface loopbacknya kita setting static route atau kita bisa menggunakan dynamic routing agar bisa saling ping.

Setelah bisa ping kita setting AS number dan router-id di masing-masing router menggunakan IP loopbacknya.  baru kita buat BGP Peer pada masing-masing router.

Untuk verifikasinya nanti pastikan status BGP peering sudah establish. dan nanti kita coba buat connected network dengan menambahkan interface loopback lagi pada masing-masing router BGP. fungsinya apa? Fungsinya connected network ini nantinya yang akan diadvertise oleh BGP router. 

Wokee sekarang kita labkan

Konfigurasi IDN-R1

Setting Interface bridge untuk interface loopbacknya, kemudian konfigurasi IP address
[admin@MikroTik] > system identity set name=IDN-R1
[admin@IDN-R1] > interface bridge add name=lo
[admin@IDN-R1] > ip add add add=12.12.12.1/24 interface=ether1
[admin@IDN-R1] > ip add add add=1.1.1.1/32 interface=lo
Buat Static route di IDN-R1
[admin@IDN-R1] > ip route add dst-address=2.2.2.2/32 gateway=12.12.12.2

Konfigurasi IDN-R2

Setting Interface bridge untuk loopbacknya dan konfigrurasi IP address
[admin@MikroTik] > system identity set name=IDN-R2
[admin@IDN-R2] > interface bridge add name=lo
[admin@IDN-R2] > ip add add add=12.12.12.2/24 interface=ether1
[admin@IDN-R2] > ip add add add=2.2.2.2/32 interface=lo
Buat Static Routing di IDN-R2
[admin@IDN-R2] > ip route add dst-address=1.1.1.1/32 gateway=12.12.12.1

Note.
Static route di atas fungsinya untuk mengkoneksikan antar IP loopbacknya. bisa kita ganti dengan menggunakan dinamik routing, intinya antar loopback bisa konek dulu.

Pastikan antar loopback bisa ping dulu



Oke Selanjutnya kita setting AS number dan router-id, untuk router-id kita gunakan IP loopbacknya. setelah kita setting AS number dan router-id baru kita setting BGP peernya ke interface loopback antar router BGP

Setting AS Number dan Router ID pada masing-masing router
[admin@IDN-R1] > routing bgp instance set default as=100 router-id=1.1.1.1
[admin@IDN-R2] > routing bgp instance set default as=100 router-id=2.2.2.2
Setting BGP Peer interface loopback
[admin@IDN-R1] > routing bgp peer
add name=peer1 remote-address=2.2.2.2 remote-as=100 update-source=lo
[admin@IDN-R2] > routing bgp peer
add name=peer1 remote-address=1.1.1.1 remote-as=100 update-source=lo



Pastikan status BGP Peering sudah establish


Oke sekarang kita buat connected network, fungsinya connected network ini yang nanti akan di advertise oleh BGP router. karena pada topologi kita cuman buat 2 router. kita buat connected router dengan menggunakan interface loopback baru kemudian kita tambahkan pada ip address pada interface loopback baru yang kita buat. oke ikuti konfigurasi dibawah ini

Konfigurasi IDN-R1

Setting Interface loopback baru dan tambahkan IP address
[admin@IDN-R1] > interface bridge add name=lo2
[admin@IDN-R1] > ip add add add=11.11.11.11/32 interface=lo2
Daftarkan network connected networknya ke BGP
[admin@IDN-R1] > routing bgp network add network=11.11.11.11/32

Konfigurasi IDN-R2

Setting Interface loopback baru dan tambahakan IP address
[admin@IDN-R2] > interface bridge add name=lo2
[admin@IDN-R2] > ip add add add=22.22.22.22/32 interface=lo2

Daftarkan network connected networknya ke BGP
[admin@IDN-R2] > routing bgp network add network=22.22.22.22/32

Verifikasi

Untuk verifikasinya kita check routing table pada IDN-R1 dan IDN-R2


atau bila kita ingin melihat tabel routing secara detail bisa menggunakan perintah dibawah ini



Nah sekarang coba kita lakukan tes ping ke connected routenya


Oke sekian tutorial lab iBGP Peering melalui interface loopback pada mikrotik, semoga bermanfaat :)

Kamis, 21 April 2016

Konsep BGP

Assalamualaikum

Mengapa kita harus belajar BGP?, yup bagi Network Engineer pertanyaan ini mungkin sering muncul di kalangan kita. khususnya bila kita ingin belajar materi yang expert like MTCINE, CCIE dll.



Oke BGP (Border gateway protokol) merupakan routing protocol yang merupakan kategori EGP (Exterior Gateway Protocol). Dimana BGP digunakan untuk pertukaran informasi routing skala besar dan kompleks, misal pertukaran informasi di Internet.



Pada Gambar diatas BGP termasuk kedalam protokol routing EGP atau Exteriot Gateway Protocol. BGP dimana BGP ini dia melakukan routing antar network berbeda hak otonom atau berbeda kewenangan. misal routing antara provider Indosat dengan provider Telkomsel. atau Provider kita dengan provider orang lain. dimana dalam menghubungkan antar provider ini. setiap provider harus punya nomer yang unik, yang kita kenal dengan AS (Autonomus System).

Tapi beda lho antara AS di BGP dengan AS di EIGRP. kalau di AS EIGRP bila beda area tidak bisa terhubung kecuali kalau pake Redistribution. dan AS di EIGRP bisa kita tentuin atau kita setting sendiri, karena EIGRP masih masuk ke IGP. Sementara AS di BGP diatur oleh RIR (Regional Internet Registry). jadi kita tidak boleh sembarangan mengatur atau mensetting AS BGP ya harus ijin dulu :D 

Nah BGP Merupakan routing protokol paling lambat dalam update informasi routingnya, loh kok bisa? yup dikarenakan BGP ini membawa informasi routing dalam sekala besar. wew dimaklumi lah hehe tapi kita bersyukur dengan adanya BGP kita bisa internetan, bisa facebookan dan lain-lain :v hehe.

BGP ada 2 jenis yaitu :
eBGP = BGP yang berjalan di antara router yang berbeda autonomous system (AS)
iBGP = BGP yang berjalan di antara router dalam satu AS

Atribut BGP

Bila di Routing protocol lain menggunakan matrics, tapi di BGP dia tidak menggunakan matrics. Lho kok bisa? terus pakai apa? Jadi gini BGP mengontrol trafiknya berdasarkan atribut yang dia punya bisa dikatakan BGP adalah Policy Based Routing Protocol.

Atribut di BGP apa saja ya? oke dibawah ini merupakan macam-macam atribut yang digunakan oleh BGP


Keterangan
1. well known mandatory (atribut yang harus di kenali oleh BGP ketika peering)
2. well known discretionary (atribut akan muncul bila di konfigurasikan)
3. Optional Transitive (atribute yang bila tidak dikenali maka akan di lewatkan)
4. Optional Non-Transitive (bila atribute tidak dikenali akan di drop)

BGP Message Type

Paket-paket pembentukan sesi BGP untuk membentuk dan mempertahankan sesi BGP dengan router BGP lainnnya ada 4 seperti berikut ini :

1. Open
Merupakan paket pembuka yang dikirimkan ke router tetanga untuk membangun sebuah sesi (establish) komunikasi antara BGP router. Nah paket pembuka ini berupa AS (Autonomus Number), router ID dan Hold Time.

2. Update
Merupakan paket atau message yang membawa informasi routing antara peer, seperti route yang ditarik dan attribute path

3. Keepalive
Merupakan paket yang dikirimkan secara periodik oleh kedua buah router yang peering.

4. Notification Message
Paket ini bertugas menginformasikan error berupa message yang dikirimkan ke neighbour.

Neighbour State

Merupakan pesan status dalam BGP yang meliputi
1. Iddle = neighbour tidak merespon
2. Active = mencoba untuk terhubung
3. Connect = sesi TCP telah dibangun (establish)
4. Open Sent = Open message telah dikirim
5. Open Confirm = Respon di terima
6. Establish = BGP terhubung dengan neighbour

Oke, sekian dulu mengenai artikel Konsep BGP ini semoga bermanfaat :D 

Lab 1. iBGP Peering (Physical Interface) Mikrotik

Assalamualaikum 

Alhamdulillah pada kali ini saya akan berbagi tutorial lab mengenai Internal BGP Peering Physical Interface menggunakan mikrotik. yup sebelum kita belajar lab BGP tentunya kita sudah pernah belajar mengenai BGP itu sendiri, apa sih BGP? kenapa kita harus belajar BGP? untuk keterangannya kita bisa baca artikel berikut ini Mengapa kita harus belajar BGP.


Oke sekarang kita lanjut ke materi Internal BGP Peering, kenapa internal bgp peering? mengapa kita perlu membuat internal BGP peering? yup untuk bertukar BGP route antar router BGP sebelumnya antar router bgp itu harus terbentuk koneksi TCP dulu atau bisa diartikan harus sama-sama bisa ngobrol dulu agar bisa melakukan BGP peering. 

Nah Setelah bisa ngobrol atau koneksi TCP terbentuk, baru router akan memulai komunikasi dengan bertukar informasi. Informasinya apa saja? informasi disini seperti router-id, versi BGP, AS number, Hold Time (waktu konek) dll. Nah tahapan ini disebut juga dengan Open Message. setelah parameter di atas terpenuhi dan di sesuaikan dengan router sebelahnya kemudian di setujui atar BGP peer, maka router sudah siap untuk bertukar informasi routing table melalui tahap BGP update message. Nah pada tutorial kali ini kira akan belajar mengkonfigurasi dan memahami proses BGP Peering dalam satu AS yang sama. 

Oke untuk labnya kita buat topologi seperti pada gambar diatas, kemudian kita konfigurasi BGP instance dan BGP peeringnya, untuk verifikasi pastikan status BGP sudah establish, dan kita coba table routing dan lakukan ping antar IP loopback yang di advertise melalui iBGP.

Konfigurasi rb-1

Konfigurasi Identity
[admin@MikroTik] > system identity set name=rb-1

Konfigurasi IP Address
[admin@rb-1] > ip add add add=12.12.12.1/24 interface=ether1

Konfigurasi BGP Instance
Sebelum kita konfigurasi instance kita check BGP instance kita 

[admin@rb-1] > routing bgp instance print
Flags: * - default, X - disabled
 0 *  name="default" as=65530 router-id=0.0.0.0 redistribute-connected=no redistribute-static=no
      redistribute-rip=no redistribute-ospf=no redistribute-other-bgp=no out-filter=""
      client-to-client-reflection=yes ignore-as-path-len=no routing-table=""

Secara default di BGP instance kita sudah ada konfigurasi instance "default" dengan default AS=65530. nah disini kita ubah AS di instance default

[admin@rb-1] > routing bgp instance set default as=100

Konfigurasi Peer
Untuk menghubungkan 2 buah Router BGP peering kita hanya perlu menambahkan konfigurasi Routing BGP Peer di masing-masing router yang akan melakukan peering.
[admin@rb-1] > routing bgp peer add name=peer1 remote-address=12.12.12.2 remote-as=100
Nah sebelumnya kita check dulu koneksi BGP peer pada rb-1, untuk melihat perbedaannya

[admin@rb-1] > routing bgp peer print status
Flags: X - disabled, E - established
 0   name="peer1" instance=default remote-address=12.12.12.2 remote-as=100 tcp-md5-key=""
     nexthop-choice=default multihop=no route-reflect=no hold-time=3m ttl=255 in-filter=""
     out-filter="" address-families=ip default-originate=never remove-private-as=no
     as-override=no passive=no use-bfd=no state=active

Nah pada verifikasi di atas kita bisa melihat statusnya masih active

Konfigurasi rb-2

Konfigurasi Identity
[admin@MikroTik] > system identity set name=rb-2

Konfigurasi IP Address
[admin@rb-2] > ip add add add=12.12.12.2/24 interface=ether1

Konfigurasi BGP Instance
[admin@rb-2] > routing bgp instance set default as=100

Konfigurasi Peer
[admin@rb-2] > routing bgp peer add name=peer1 remote-address=12.12.12.1 remote-as=100

Verifikasi

Sekarang kita cek ulang koneksi BGPnya

[admin@rb-1] > routing bgp peer print status
Flags: X - disabled, E - established
 0 E name="peer1" instance=default remote-address=12.12.12.2 remote-as=100 tcp-md5-key=""
     nexthop-choice=default multihop=no route-reflect=no hold-time=3m ttl=255 in-filter=""
     out-filter="" address-families=ip default-originate=never remove-private-as=no
     as-override=no passive=no use-bfd=no remote-id=12.12.12.2 local-address=12.12.12.1
     uptime=49s prefix-count=0 updates-sent=0 updates-received=0 withdrawn-sent=0
     withdrawn-received=0 remote-hold-time=3m used-hold-time=3m used-keepalive-time=1m
     refresh-capability=yes as4-capability=yes state=established

Oke kita perhatikan verifikasi diatas, koneksi BGP sudah terbentuk ditandai dengan status establish (state=establish) dengan waktu konek (hold-time) 3 menit. kemudian ada parameter prefix-count, maksudnya itu merupakan jumlah prefix yang diterima oleh pasangan router BGP peernya.

Nb. untuk prefix count bisa berubah atau berkurang sewaktu-waktu tergantung pada prefix yang diadvertise oleh peeringnya.


Sekarang misalnya disini seolah-olah kita akan mengadvertise network internal kita melalui BGP. oke kita buat interface loopbacknya di masing-masing router.

rb-1
Buat loopback dan konfigurasi IP loopback
[admin@rb-1] > interface bridge add name=lo
[admin@rb-1] > ip add add add=1.1.1.1/32 interface=lo
Advertise kedalam network BGP, anggap network dari loopback ini adalah network internal kita
[admin@rb-1] > routing bgp network add network=1.1.1.1/32

rb-2
Buat loopback dan konfigurasi IP loopback
[admin@rb-2] > interface bridge add name=lo
[admin@rb-2] > ip add add add=2.2.2.2/32 interface=lo
Advertise kedalam network BGP
[admin@rb-2] > routing bgp network add network=2.2.2.2/32
Verifikasi
Pengecekan table routing pada rb-1

[admin@R1] > ip route print detail where dst-address=2.2.2.2/32
Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic,
C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf, m - mme,
B - blackhole, U - unreachable, P - prohibit
 1 ADb  dst-address=2.2.2.2/32 gateway=12.12.12.2 gateway-status=12.12.12.2 reachable via  ether1
        distance=200 scope=40 target-scope=30 bgp-local-pref=100 bgp-origin=igp
        received-from=peer1

Pengecekan table routing pada rb-2
[admin@R2] > ip route print detail where dst-address=1.1.1.1/32
Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic, C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf, m - mme,
B - blackhole, U - unreachable, P - prohibit
 0 ADb  dst-address=1.1.1.1/32 gateway=12.12.12.1 gateway-status=12.12.12.1 reachable via  ether1
        distance=200 scope=40 target-scope=30 bgp-local-pref=100 bgp-origin=igp received-from=peer1

Atau bisa juga dengan pengecekan di table routing
[admin@R1] > ip route print
Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic,
C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf, m - mme,
B - blackhole, U - unreachable, P - prohibit
 #      DST-ADDRESS        PREF-SRC        GATEWAY            DISTANCE
 0 ADC  1.1.1.1/32             1.1.1.1               lo                          0
 1 ADb  2.2.2.2/32              12.12.12.2                                      200
 2 ADC  12.12.12.0/24        12.12.12.1         ether1                    0

Oke sekian tutorial mengenai konfigurasi iBGP Peering (physical Interface) pada MIkrotik. Semoga bisa bermanfaat :D
luvne.com luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com.com